MAKALAH
PERANAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
KATA
PENGANTAR
Puji syukur atas
kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Hidayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga
penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana. Makalah ini berisikan tentang beberapa peranan guru
dalam pembelajaran, kemudian ada beberapa pendapat dari tokoh yang terkemuka
mengenai peran guru dalam proses pembelajaran, dan kinerja guru makalah ini
dapat memberikan informasi kepada kita tentang peran guru dalam pembelajaran
maupun kinerja guru yang baik dan optimal.
Kami mengakui bahwa makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang membangun sehingga kedepannya makalah kami bisa menjadi
lebih baik lagi.
Kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang sudah
terlibat langsung dalam penyusunan makalah ini sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa melindungi dan merangkul kita dalam dekapan mulianya dan juga
meridhoi segala usaha kita. Amin ya robbalalamin
DAFTAR ISI
COVER.......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
belakang ................................................................................. 1
B. rumusan Masalah.............................................................................
2
C. Tujuan
............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kompetensi
Guru dalam Pembelajaran............................................ 3
B. Peran
Guru....................................................................................... 4
C. Peran
Guru Dalam Proses Pembelajaran.......................................... 5
BAB
PENUTUP........................................................................................... 13
A.
Kesimpulan......................................................................................... 13
B.
Saran................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Guru dewasa ini
berkembang sesuai dengan fungsinya, membina untuk mencapai tujuan pendidikan.
Lebih-lebih dalam sistem sekolah sekarang ini, masalah pengetahuan, kecakapan,
dan keterampilan tenaga pengajar perlu mendapat perhatian yang serius.
Bagaimanapun baiknya kurikulum, administrasi, dan fasilitas perlengkapan, kalau
tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas guru-gurunya tidak akan membawa
hasil yang diharapkan. Guru sangat
berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untukk mewujudkan tujuan
hidupnya secara optimal.
Salah satu tugas
yang harus dilaksanakan oleh guru di sekolah adalah memberikan pelayanan kepada
para siswa agar mereka menjadi siswa atau anak didik yang selaras dengan tujuan
sekolah. Melalui bidang pendidikan, guru mempengaruhi aspek kehidupan, baik
sosial, budaya maupun ekonomi. Dalam keseluruhan proses pendidikan, guru
merupakan faktor utama yang bertugas sebagai pendidik. Guru memegang berbagai
jenis peranan yang mau tidak mau harus dilaksanakannya sebagai guru.
Peran guru ini antara lain meliputi guru sebagai
pendidik pengajar, pembimbing, pelatih, penasihat, pembaharu, model dan
teladan, pribadi dan guru sebagai peneliti dan masih banyak lagi. Untuk lebih
memahami masing-masing peran tersebut kami menjelaskan beberapa peran guru
dalam makalah ini yaitu guru sebagai pendidik,
pengajar, pembimbing, pelatih, penasihat, pembaharu, model dan teladan,
pribadi dan guru sebagai peneliti.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
kompetensi guru dalam pembelajaran?
2. Bagaimana
peran guru itu?
3. Bagimanakah
peran guru dalam pembelajaran?
C. Tujuan
1. Memahami
kompetensi guru dalam pembelajaran
2. Mengerahui
peran guru
3. Memahami
peran guru dalam pembelajaran
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Kompetensi Guru dalam Pembelajaran
Sebelum
penulis membahas tentang peran guru dalam pembelajaran, disini akan dijelaskan
terlebih dahulu tentang kompetensi-kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang
guru dalam pembelajaran.
Adapun
kompetensi guru yaitu kemampuan seorang
guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab dan layak.
Kompetensi guru berkaitan dengan profesionalisme yaitu, guru yang profesional
adalah guru yang kompeten (berkemampuan), karena itu kompetensi profesionalisme
guru dapat diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan
profesi keguruannya dengan kemampuan tinggi. Dengan kata lain kompetensi adalah
pemilikan, penguasaan, ketrampilan dan kemampuan yang dituntut oleh jabatan
seseorang.
Jadi kompetensi profesional guru adalah merupakan
suatu keharusan dalam mewujudkan sekolah berbasis pengetahuan, yaitu
pengetahuan tentang pemahaman tentang pembelajaran, kurikulum, dan perkembangan
manusia termasuk gaya belajar. Pada umumnya di sekolah-sekolah yang memiliki
guru dengan kompetensi profesional akan menerapkan “pembelajaran dengan
melakukan” untuk menggantikan cara mengajar dimana guru hanya berbicara dan
peserta didik hanya mendengarkan.
Sedangkan
menurut Depdikbud kompetensi yang harus dimiliki seorang guru adalah :
1. Kompetensi
Profesional, guru harus memiliki pengetahuan yang luas dari subject matter ( bidang studi) yang akan diajarkan serta
penguasaan metodologi dalam arti memiliki konsep teoritis mampu memilih metode
dalam proses belajar mengajar.
2. Kompetensi
Personal, artinya sikap kepribadian yang mantap sehingga mampu menjadi sumbr
intensifikasi bagi subjek. Dalam hal ini berarti memiliki kepribadian yang
pantas diteladani, mampu melaksanakan kepemimpinan seperti yang dikemukakan Ki
Hajar Dewantara, yaitu “Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa. Tut
Wuri Handayani”
3. Kompetensi
Sosial, artinya guru harus mampu menunjukkan dan berinteraksi sosial, baik
dengan murid-muridnya maupun dengan sesama guru dan kepala sekolah, bahkan
dengan masyarakat luas.
4. Kompetensi
untuk melakukan pelajaran yang sebaik-baiknya yang berarti mengutamakan
nilai-nilai sosial dari nilai material.
B. Peran Guru
Guru
sebagai pelaku utama dalam penerapan program pendidikan di sekolah memiliki
peran yang sangat penting dalam mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Dalam
proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan
memberi fasilitas belajar bagi murid-murid untuk mencapai tujuan. Guru
mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas
untuk membantu proses perkembangan anak. Pendidik adalah orang yang mengajar
dan membantu siswa dalam memecahkan masalah pendidikannya. Sedangkan menurut
kajian Islam, menurut Imam al-Ghazali
guru/pendidik adalah orang yang berusaha membimbing, meningkatkan,
menyempurnakan, segala potensi yang ada pada peserta didik. Serta membersihkan
hati peserta didik agar bisa dekat dan berhubungan dengan Allah SWT.
Pendidik
di indonesia sendiri lebih dikenal dengan istilah pengajar, adalah tenaga
kependidian yang berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan dengan tugas
khusus sebagi profesi pendidik. pendidik adalah orang-orang yang dalam
melaksanakan tugasnya akan berhadapan dan Perinteraksi langsung dengan para
peserta didiknya dalam suatu proses yang sistematis, terencana, dan bertujuan.
Menurut Drs. H. Abu Ahmadi dan Drs. Widodo Supriyono, peran guru dalam proses belajar
berpust pada :
1. Mendidik
anak dengan memberikan pengarahan dan motivasi untuk mencapai tujuan, baik
tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang;
2. Memberi
fasilitas, media, pengalaman belajar yang memadai;
3. Membantu
mengembangkan aspek-aspek kepribadian siswa, seperti sikap, nilai-nilai, dan
penyesuaian diri.
Demikianlah
dalam proses belajar mengajar, guru tidak terbatas hanya menyampaikan ilmu
pengetahuan saja akan tetapi lebih dari itu, ia bertanggung jawab akan
keseluruhan perkembangan kepribadian murid. Ia harus mampu menciptakan proses
belajar yang sedemikian rupa, sehingga dapat merangsang murid untuk belajar
aktif dan dinamis dalam memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan.
Mengingat
peranannya yang begitu penting, maka guru dituntut untuk memiliki pemahaman dan
kemampuan secara komprehensif tentang kompetensinya sebagai pendidik. Guru
merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan secara
keseluruhan, seperti yang di ungkapkan oleh Brand dalam Educational Leadership
menyatakan bahwa hampir semua usaha reformasi pendidikan seperti pembaharuan
kurikulum dan metode pembelajaran, semua bergantung kepada guru.
C. Peran Guru dalam Pembelajaran
Perkembangan
baru terhadap pandangan belajar mengajar membawa konsekuensi kepada guru untuk
meningkatkan peranan dan kompetensinya karena proses belajar- mengajar dan
hasil belajar siswa sebagian besar ditentukan oleh peranan dan kompetensi guru.
Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif
dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada
pada tingkat optimal.
Peranan
dan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar meliputi banyak hal
sebagaimana yang diungkapkan oleh Adam dan Becey dalam Basic principles of
student teaching, antara lain guru sebagai pengajar, pemimpin kelas,
pembingbing, pengatur, pengatur lingkungan, partisipan, ekspeditor, perencana,
supervisor, motivator dan konselor. Yang akan dikemukakan disini adalah peranan
yang dianggap paling dominan dan diklasifikasikan sebagai berikut:
1.
Guru
Sebagai Pendidik dan Pengajar
Guru
adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta
didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu guru harus memiliki standar kualitas
pribadi teretentu yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin.
Berkaitan dengan tanggung jawab, guru harus mengetahui, serta memahami nilai,
moral dan social serta berusaha dan berbuat sesuai dengan nilai dan norma
tersebut.
Seorang
guru dikatakan sebagai guru tidak cukup “ tahu” sesuatu materi yang akan
diajarkan, tetapi pertama kali ia harus merupakan seseorang yang memang
memiliki “ kepribadian guru” dengan segala cirri tingkat kedewasaannya. Dengan
kata lain bahwa untuk menjadi pendidik atau guru, seseorang harus berpribadi.
Tugas
pendidik adalah sebagai teladan bagi siswa. Sukses tidaknya seorang pendidik
adalah dilihat dari hasil didikan seorang pendidik. Pendidik yang sukses akan
mengikat peserta didik dengan nilai-nilai universal dan menjauhkan peserta
didik dari pengaruh budaya dan pemikiran yang merusak. Sebagai seorang guru
yang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mendidik peserta didik dalam
mengembangkan kepribadian, guru dituntut memiliki kepribadian ideal yang patut
untuk dicontoh. Peserta didik tidak akan mudah untuk tergugah hati dan pikiran
atas ajaran pendidik, bila tidak melihat bukti aktualisasinya pada diri
pendidik. Sebagai contoh siswa tidak akan disiplin dalam mengikuti pelajaran
guru yang sering terlambat masuk dan memulai pelajaran.
Kegiatan
belajar peserta didik dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti motivasi,
kematangan, hubungan peserta didik dan dengan guru, kemampuan verbal, tingkat
kebebasan, rasa aman, dan keterampilan guru dalam berkomunikasi. Jika
faktor-faktor di atas dipenuhi, maka melalui pembelajaran peserta didik dapat
belajar dengan baik.
2.
Guru
sebagai Pelatih dan pembimbing
Guru
dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan yang berdasarkan pengetahuan
dan pengalamannya bertanggung jawab atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal
ini, istilah perjalanan tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga perjalanan
mental, emosional, kreatifitas, moral, dan spiritual yang lebih dan kompleks.
Sebagai
pembimbing, guru harus merumuskan tujuan secara jelas, menetapkan waktu
perjalanan, menetapkan waktu perjalanan, menetapkan jalan yang
ditempuhmenggunakan petunjuk perjalanan, serta menilai kelancarannya sesui
dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik.
Proses
pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan keterampilan baik intelektual
maupun motorik, sehingga menuntut guru untuk bertindak sebagai pelatih.
Pelatihan dilakukan, disamping harus memperhatikan kompetensi dasar dan materi
standar, juga harus mampu memperhatikan perbedaan individual peserta didik dan
lingkungan. Untuk itu, guru harus banyak tahu, merskipun tidak mencakup semua
hal secara sempurna, kerena hal itu tidaklah mungkin.
3.
Guru
sebagai Perancang Pembelajaran (Designer Instruction)
Pihak
Departemen Pendidikan Nasional telah memprogram bahan pembelajaran yang harus
diberikan guru kepada peserta didik pada suatu waktu tertentu. Disini guru
dituntut untuk berperan aktif dalam merencanakan PBM tersebut dengan
memerhatikan berbagai komponen dalam sistem pembelajaran yang meliputi :
a. Membuat
dan merumuskan bahan ajar.
b. Menyiapkan
materi yang relevan dengan tujuan, waktu, fasilitas, perkembangan ilmu,
kebutuhan dan kemampuan siswa, komprehensif,sistematis, dan fungsional efektif.
c. Merancang
metode yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa.
d. Menyediakan
sumber belajar, dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator dalam
pengajaran.
4.
Guru
sebagai Pengaruh Pembelajaran
Hendaknya
guru senantiasa berusaha menimbulkan, memelihara, dan meningkatkan motivasi
peserta didik untuk belajar. Dalam hubungan ini guru mempunyai fungsi sebagai
motivator dalam keseluruhan kegiatan belajar mengajar. Empat hal yang dapat
dikerjakan guru dalam memberikan motivasi adalah sebagai berikut:
a. Membangkitkan
dorongan siswa untuk belajar.
b. Menjelaskan
secara konkret, apa yang dapat dilakukan pada akhir pengjaran
c. Memberikan
ganjaran terhadap prestasi yang dicapai hingga dapat merangsang pencapaian
prestasi yang lebih baik dikemudian hari
d. Membentuk
kebiasaan belajar yang baik.
5.
Guru
sebagai Konselor
Sesuai
dengan peran guru sebagai konselor adalah ia diharapkan akan dapat merespon
segala masalah tingkah laku yang terjadi dalam proses pembelajaran, Oleh karena
itu, guru harus dipersiapkan agar.
a. Dapat
menolong peserta didik memecahkan masalah-masalah yang timbul antara peserta
didik dengan orang tuanya.
b. Bisa
memperoleh keahlian dalam membina hubungan yng manusiawi dan dapat
mempersiapkan untuk berkomunikasi dan bekerja sama dengan bermacam-macam
manusia.
Pada
akhirnya, guru akan memerlukan pengertian tentang dirinya sendiri, baik itu
motivasi, harapan, prasangka ataupun keinginannya. Semua hal itu akan
memberikan pengaruh pada kemampuan guru dalam berhubungan dengan orang lain
terutama siswa.
6.
Guru
sebagai Pelaksana Kurikulum
Kurikulum
adalah seperangkat pengalaman belajar yang akan didapat oleh peserta didik
selama ia mengikuti suatu proses pendidikan. Secara resmi kurikulum sebenarnya
merupakan sesuatu yang diidealisasikan atau dicita-citakan . Keberhasilan dari
suatu kurikulum yang ingin dicapai sangat bergantung pada faktor kemampuan yang
dimiliki oleh seorang guru. Artinya guru adalah orang yang bertanggung jawab
dalam mewujudkan segala sesuatu yang telah tertuang dalam suatu kurikulum
resmi. Bahkan pandangan mutakhir menyatakan bahwa meskipun suatu kurikulum itu
bagus, namun berhasil atau gagalnya kurikulum tersebut pada akhirnya terletak
di tangan pribadi guru. Sedangkan peranan guru dalam pembinaan dan pengembangan
kurikulum secara aktif antara lain yaitu : perencanaan kurukulum, pelaksanaan
di lapangan, proses penilaian, pengadministrasian, perubahan kurikulum.
7.
Guru
dalam Pembelajaran yang Menerapkan Kurikulum Berbasis Lingkungan
Peranan
guru dalam kurikulum berbasis lingkungan tidak kalah aktifnya dengan peserta
didik. Sehubungan dengan tugas guru untuk mengaktifkan peserta didik dalam
belajar, maka seorang guru dituntut untuk memiliki pengetahuan, sikap, dan
ketrampilan yang memadai. Pengetahuan, sikap, dan ketramoilan yang dituntut
dari guru dalam proses pembelajaran yang memiliki kadar pembelajaran tinggi
didasarkan atas posisi dan peranan guru, tugas dan tanggung jawab sebagai
pengajar yang profesional.
Posisi
dan peran guru yang dikaitkan dengan konsep pendidikan berbasis lingkungan
dalam proses pembelajaran dimana guru harus menempatkan diri sebagai :
a. Pemimpin
belajar, dalam arti guru sebagai perencana, pengorganisasi pelaksana, dan
pengontrol kegiatan belajar peserta didik.
b. Fasilitator
belajar, guru sebagai pemberi kemudahan kepada peserta didik dalam melakukan
kegiatan belajarnya melalui upaya dalam berbagai bentuk.
c. Moderator
belajar, guru sebgai pengatur arus kegiatan belajar peserta didik,. Selain itu
guru bersama peserta didik harus menarik kesimpulan atau jawaban masalah
sebagai hasil belajar peserta didik,atas dasar semua pendapat yang telah
dibahas dan diajukan peserta didik.
d. Motivator
belajar, guru sebagai pendorong peserta didik agar mau melakukan kegiatan
belajar. Sebagai motivator guru harus dapat menciptakan kondisi kelas yang
merangsang peserta untuk mau melakukan kegiatan belajar, baik individual maupun
kelompok.
e. Evaluator belajar, guru sebagai penilai yang
objektif dan komprehensif. Sebagai evaluator guru berkewajiban mengawasi,
memantau proses pembelajaran peserta didik dan hasil belajar yang dicapainya.
Guru juga berkewajiban melakukan upaya perbaikan proses belajar peserta didik,
menunjukkan kelemahan dan cara memperbaikinya, baik secara individual,
kelompok, maupun secara klasikal.
8.
Guru
sebagai Demonstrator
Melalui
peranannya sebagai demonstrator, lecturer, atau pengajar, guru hendaknya
senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkannya serta
senantiasa mengembagkannya dalam arti meningkatkan kemampuannya dalam hal ilmu
yang dimilikinya karena hal ini akan sangat menetukan hasil belajar yang
dicapai oleh siswa.
Salah
satu yang harus diperhatikan oleh guru bahwa ia sendiri adalah pelajar. Ini
berarti bahwa guru harus belajar terus-menerus. Dengan cara demikian ia akan
memperkaya dirinya dengan berbagai ilmu pengetahuan sebagai bekal dalam
melaksanakan tugasnya sebagai pengajar dan demonstrator sehingga mampu
memperagakan apa yang diajarkannya secara didaktis. Maksudnya agar apa yang
disampaikannya itu dimiliki betul-betul dimiliki oleh anak didik.
9.
Guru
sebagai pengelola kelas
Pengelolaan
kelas adalah salah satu tugas guru yang tidak pernah ditinggalkan. Guru selalu
mengelola kelas ketika dia melaksanakan tugasnya. Pengelolaan kelas dimaksudkan
untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi anak didik sehingga
tercapai tujuan pengajaran secara efektif dan efesien.
Dalam
perannya sebagai pengelola kelas (learning manager), guru hendaknya mampu
mengelola kelas sebagai lingkungan belajar serta merupakan aspek dari
lingkungan sekolah yang perlu diorganisasi. Lingkungan ini diatur dan diawasi
agar kegiatan-kegiatan belajar terarah kepada tujuan –tujuan pendidikan.
Pengawasan terhadap belajar lingkungan itu turut menentukan sejauh mana
lingkungan tersebut menjadi lingkungan
belajar yang baik. Lingkungan yang baik ialah yang bersifat menantang dan
merangsang siswa untuk belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan dalam
mencapai tujuan.
Tujuan
umum pengelolaan kelas ialah menyediakan dan menggunakan fasilitas kelas untuk
bermacam-macam kegiatan belajar agar
mencapai hasil yang baik. Sedangkan tujuan khususnya adalah
mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan
kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa belajar, tetapi juga mengembangkan
kebiasaan bekerja dan belajar, serta membantu siswa untuk memperoleh hasil yang diharapkan.
Pengelolaan
kelas juga terkait dengan kegiatan penjadwalan penggunaan kelas untuk berbagai
mata pelajaran yang sesuai dengan sifat dan karakteristiknya masing-masing,
sehingga tidak saling ganggu-menggangu. Ketika pada satu kelas terjadi kegiatan
pelajaran bernyanyi misalnya, maka kelas yang berdekatan dengannya tidak merasa
terganggu.[1
10.
Guru
sebagai mediator dan fasilitator
Sebagai
mediator guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang
media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi untuk lebih
mengefektifkan proses belajar mengajar. Dengan demikian media pendidikan
merupakan dasar yang sangat diperlukan yang bersifat melengkapi dan merupakan
bagian integral demi berhasilnya proses pendidikan dan pengajaran disekolah.
Sebagai
mediator guru menjadi perantara dalam hubungan antarmanusia. Untuk keperluan
itu guru harus terampil mempergunakan pengetahuan tentang bagaimana orang
berintraksi dan berkomunikasi. Tujuannya agar guru bias menciptakan secara
maksimal kualitas lingkungan yang interaktif.
Dan
sebagai fasilitator guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang
berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar-mengajar
baik yang berupa narasumber, buku teks, majalah, ataupun surat kabar.
11.
Guru
sebagai evaluator
Dalam
proses belajar mengajar guru hendaknya menjadi seorang evaluator yang baik.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah tujuan yang dirumuskan itu
tercapai atau belum, dan apakah materi yang diajarkan sudah cukup tepat. Semua
pertanyaan tersebut akan dapat dijawab melalui kegiata evaluasi atau penilaian.
Dengan
penilaian, guru dapat mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan
siswa terhadap pelajaran , serta ketepatan atau keefektifan metode mengajar.
Tujuan lain dari penilaian diantaranya ialah untuk mengatahuikedudukan siswa
dalam kelas atau kelompoknya.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peranan guru akan senantiasa menggambarkan pola
tingkah laku yang diharapkan dalam berbagai interaksinya, baik dengan siswa
(yang terutama), sesama guru, maupun mengajar, dapat dipandang sebagai sentral
bagi peranannya. Sebab baik disadari atau tidak bahwa sebagian dari waktu dan
perhatian guru banyak dicurahkan untuk menggarap proses belajar mengajar dan
berinteraksi dengan siswanya.
Peran
guru dalam proses pembelajaran adalah guru sebagai pendidik, guru sebagai
pengajar dan fasilitator, guru sebagai pembimbing, guru sebagai pengarah, guru
sebagai pelatih, guru sebagai penilai, guru sebagai pemimpin, guru sebagai
didaktikus, guru sebagai rekan seprofesi, guru sebagai inisiator, guru sebagai
transmitter, guru sebagai mediator, guru sebagai evaluator.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat menjadi
penambah ilmu pengetahuan bagi seorang guru dalam memaksimalkan perannya dalam
pembelajaran.
DAFTAR
PUSTAKA
Abu Ahmadi dan
Widodo Supriyono, 1991, Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta.
Djaramah Syaiful
Bahra dan Zain Aswan, 2010, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.
Haidir dan
Salim, 2012, Strategi Pembelajaran, Medan : Perdana Publishing.
Moh Uzer Usman, 2011,
Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya,.
Nata Abuddin. 2009,
Perspektif islam tentang strategi pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenedia Group.
Syamsu Yusuf dan
Nani Sugandhi, 2012, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta : Rajawali Press.
Wina Sanjaya, 2011,
Strategi Pembelajaran, Jakarta : Kencana.
0 Response to "MAKALAH PERANAN GURU DALAM PEMBELAJARAN"
Post a Comment